Biografi KH Hasyim Asy’ari Lengkap: Pendiri NU dan Pahlawan Nasional

NONGKI.NET – KH Hasyim Asy’ari adalah sosok ulama yang berperan penting dalam sejarah Indonesia, terutama sebagai pendiri Nahdlatul Ulama dan tokoh sentral dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Beliau dikenal karena pemikirannya yang moderat dan kontribusinya dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia.

Biografi KH Hasyim Asy’ari

KH Hasyim Asy’ari, yang memiliki nama kecil Muhammad Hasyim, adalah seorang ulama besar Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Beliau lahir pada 14 Februari 1871 (24 Dzulqa’dah 1287 H) di Desa Gedang, Jombang, Jawa Timur. KH Hasyim Asy’ari tidak hanya menjadi tokoh penting dalam dunia keagamaan dan pendidikan, tetapi juga memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dikenal sebagai salah satu Pahlawan Nasional, kontribusinya terhadap bangsa sangat besar, baik dalam konteks agama maupun kebangsaan.

Latar Belakang dan Pendidikan KH Hasyim Asy’ari

KH Hasyim Asy’ari lahir dari keluarga ulama terkemuka. Ayahnya, KH Asy’ari, adalah seorang tokoh agama terhormat di Jawa Timur, sementara ibunya, Nyai Halimah, juga berasal dari keluarga religius. Sejak kecil, Muhammad Hasyim telah dididik dengan nilai-nilai agama yang kuat. Beliau memulai pendidikannya di beberapa pesantren di Jawa Timur, termasuk Pesantren Wonokoyo di Probolinggo, Pesantren Langitan di Tuban, dan Pesantren Siwalan Panji di Sidoarjo.

Untuk memperdalam ilmu agama, KH Hasyim Asy’ari melanjutkan pendidikannya ke Mekkah. Di sana, beliau mempelajari berbagai disiplin ilmu keislaman, termasuk hadits, fikih, tafsir, dan tasawuf, dari para ulama besar yang ada di Tanah Suci.

Mendirikan Nahdlatul Ulama (NU)

Pada 31 Januari 1926, KH Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) dengan tujuan menjaga dan mengembangkan ajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah (Aswaja) serta melestarikan tradisi Islam Indonesia yang moderat dan toleran. NU kemudian menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia, berperan penting dalam pendidikan, dakwah, serta kegiatan sosial. Di bawah kepemimpinan KH Hasyim Asy’ari, NU mampu mengumpulkan banyak pesantren dan tokoh ulama di bawah satu bendera, menghadapi tantangan modernisme dan kolonialisme pada masa itu.

Peran KH Hasyim Asy’ari dalam Perjuangan Kemerdekaan

Selain aktif dalam dunia keagamaan, KH Hasyim Asy’ari juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau sangat menentang penjajahan, baik oleh Belanda maupun Jepang. Pada masa penjajahan Jepang, KH Hasyim Asy’ari sempat ditangkap dan dipenjara karena dianggap membahayakan kekuasaan kolonial.

Salah satu kontribusi terbesar KH Hasyim Asy’ari dalam perjuangan kemerdekaan adalah dikeluarkannya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini menyerukan umat Islam untuk berjihad melawan tentara sekutu yang berusaha kembali menjajah Indonesia pasca-proklamasi. Resolusi Jihad tersebut memicu pertempuran besar di Surabaya yang puncaknya terjadi pada 10 November 1945, dan kini dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari juga menjadi landasan terciptanya Hari Santri Nasional, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Hari Santri Nasional merupakan bentuk penghormatan terhadap kontribusi besar santri dan ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pemikiran KH Hasyim Asy’ari

KH Hasyim Asy’ari adalah ulama yang produktif dalam menghasilkan karya tulis. Salah satu kitab yang paling terkenal adalah Kitab Adab al-Alim wa al-Muta‘allim, yang berisi tentang etika menuntut ilmu bagi guru dan murid. Kitab ini masih menjadi rujukan di banyak pesantren hingga hari ini.

Pemikirannya menekankan pentingnya menjaga tradisi keilmuan Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah, sembari tetap terbuka terhadap perkembangan zaman. KH Hasyim Asy’ari juga mendorong persatuan umat Islam, meskipun terdapat perbedaan pandangan dalam masalah-masalah keagamaan.

Warisan KH Hasyim Asy’ari

Warisan terbesar KH Hasyim Asy’ari adalah Nahdlatul Ulama, yang hingga saat ini masih menjadi organisasi Islam terbesar di dunia. NU memainkan peran penting dalam bidang pendidikan, sosial, dan politik di Indonesia. Ribuan pesantren yang berada di bawah naungan NU terus mengajarkan nilai-nilai KH Hasyim Asy’ari yang moderat, inklusif, dan cinta damai.

Selain itu, Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari yang menginspirasi perlawanan melawan penjajah juga menjadi salah satu warisan penting dalam sejarah Indonesia. Peringatan Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober menjadi simbol nyata kontribusi santri dan ulama dalam mempertahankan keutuhan bangsa.

Pesan KH Hasyim Asy’ari

Salah satu pesan terkenal KH Hasyim Asy’ari adalah:
“Jika ingin melihat masa depan bangsa, lihatlah generasi mudanya. Jika ingin melihat generasi mudanya, lihatlah pendidikannya.”
Pesan ini menunjukkan betapa pentingnya peran pendidikan dalam membentuk generasi penerus dan masa depan bangsa.

Apa nama kecil KH Hasyim Asy’ari?

Nama kecil KH Hasyim Asy’ari adalah Muhammad Hasyim.

Apa kontribusi terbesar KH Hasyim Asy’ari bagi Indonesia?

Kontribusi terbesar KH Hasyim Asy’ari adalah mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) dan mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang mendorong umat Islam untuk melawan penjajah. Resolusi ini menjadi salah satu pemicu terjadinya pertempuran besar di Surabaya pada 10 November 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Apa itu Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari?

Resolusi Jihad adalah fatwa yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, yang menyerukan umat Islam untuk berjihad melawan penjajah sekutu yang berusaha kembali menguasai Indonesia setelah kemerdekaan. Resolusi ini memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kenapa Hari Santri diperingati pada 22 Oktober?

Hari Santri diperingati pada 22 Oktober untuk mengenang keluarnya Resolusi Jihad dari KH Hasyim Asy’ari yang menggerakkan para santri dan umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hari ini diakui sebagai Hari Santri Nasional sejak tahun 2015.

Apa pengaruh NU yang didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari?

Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari telah menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU berperan penting dalam mempromosikan Islam yang moderat, toleran, dan cinta tanah air. Organisasi ini juga mengelola ribuan pesantren yang mendidik generasi penerus umat Islam di Indonesia.

Kesimpulan

KH Hasyim Asy’ari adalah tokoh ulama besar yang tidak hanya memainkan peran penting dalam perkembangan Islam di Indonesia, tetapi juga dalam perjuangan kemerdekaan. Sebagai pendiri Nahdlatul Ulama, beliau berhasil mengangkat peran pesantren dan ulama dalam menjaga keutuhan bangsa. Ajaran dan pemikirannya terus hidup melalui NU dan pesantren-pesantren di seluruh Indonesia, serta diperingati melalui Hari Santri Nasional sebagai penghormatan atas jasa para santri dan ulama dalam sejarah perjuangan Indonesia.