Kenapa Harus Vaksin Covid-19 Dua Kali?

Kenapa Harus Vaksin Covid-19 Dua Kali?

Kenapa Harus Vaksin Dua Kali? Apakah kalian tahu alasannya?. Simak sampai selesai penjelasan berikut.

NONGKI.NET – Pandemi Covid-19 masih menjadi problematika serius bagi negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.

Akibat problem yang belum bisa ditangani ini, ekonomi Indonesia dan negara berkembang lainnya seperti laos mengalami penurunan yang sangat pesat.

Padahal kampanye untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sudah digaungkan sejak awal untuk memerangi covid-19 ini.

Selain menerapkan protokol kesehatan, upaya lain untuk memerangi terinfeksi Covid-19 adalah melalui program vaksinasi.

Di Indonesia, program vaksinasi telah diterapkan sejak 13 Januari 2021. Orang yang pertama kali menerima suntikan vaksin Covid-19 adalah presiden Joko Widodo.

Walaupun program vaksinasi telah diterapkan, jangan tinggalkan protokol kesehatan sebab vaksin saja belum cukup untuk melawan Covid-19.

Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Spa(K), MtropPaed, memaparkan bahwa setelah divaksin dosis pertama kekebalan tubuh tidak langsung tercipta didalam tubuh.

Menurutnya, kekebalan tubuh akan tercipta secara total dalam rentang waktu 28 hari setelah vaksinasi dosis kedua.

“Meskipun sudah divaksinasi, dalam dua minggu ke depan sangat amat rawan terpapar,” kata dr. Hindra, dilansir dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ikut menambahkan alasan vaksinasi kenapa harus dua kali.

Dr. Hindra menjelaskan bahwa vaksinasi dosis pertama berfungsi memicu respon kekebalan awal tubuh.

Sedangkan dosis kedua berfungsi menguatkan respon imun yang telah terbangun setelah vaksinasi dosis pertama.

Durasi penyuntikan dosis pertama dan kedua tergantung jenis vaksin Covid-19 yang digunakan saat penyuntikan pertama.

Untuk vaksin jenis Sinovac dan Bio Farma, waktu terbaik melakukan vaksinasi dosis kedua adalah 28 hari setelah vaksinasi pertama.

Sedangkan, untuk vaksin AstraZaneca, penyuntikan kedua diterima setelah 12 minggu dosis pertama.

Dr. Hindra menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan upaya lebih untuk melindungi warga dari potensi tertular Covid-19 dan mengurangi penularan Covid-19.

“Vaksinasi itu tidak menjamin 100 persen (tidak akan tertular), namun sebagai upaya tambahan untuk mengurangi risiko terpapar atau terinfeksi,” jelasnya. dilansir dari kompas.co.

Tidak hanya itu, Dr. Hindra juga memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang disuntikan telah aman dan berkhasiat karena telah diuji oleh para ahli melalui relawan.

Dalam tahap pengujiannya, vaksin Covid-19 telah sesuai standar yang ditetapkan WHO.

Menyoal efek samping, Tim Riset Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran (Unpad) menjelaskan bahwa efek sampingnya terbilang ringan.

Rata-rata efek samping vaksin Covid-19 meliputi nyeri, kemerahan, nagntuk dan gatal-gatal yang mudah diatasi.

Baca juga ‘APA PERBEDAAN 5 VAKSIN COVID-19?’ di KESEHATAN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *