Strategi Berbisnis Online Bagi Pemula – Anda berada di tempat yang tepat jika sedang mencari cara berbisnis online.
Bagi kalian yang bisnisnya sedang mengalami kami ada beberapa Strategi bisnis online untuk pemula. Persaingan dalam bisnis pasti selalu ada. Apalagi sekarang masa pandemi. Banyak sekali karyawan yang di PHK menjadi pebisnis pemula. Banyak juga mahasiswa yang mencari tambahan dengan menjadi reseller dan dropshipper.
Bagi kalian para pemula akan kesulitan tentunya untuk memulai bisnis online, karena terjadi lonjakan pelaku bisnis di bidang ini sedangkan pembelinya sedikit imbas menurunnya tingkat konsumsi masyarakat akibat pandemi.
Persaingan sebenarnya membuat sebuah bisnis ataupun brand dapat terus berkembang.
Namun, bila persaingannya sudah mulai tidak sehat dengan banting-bantingan harga agar menjadi yang termurah, justru akan menyulitkan bisnis itu sendiri.
Pebisnis pemula bakal kesusahan mencari pelanggan, dan pebisnis modal besar bisa serok pelanggan dengan diskon gila-gilaan.
Hal ini bakal mematikan pebisnis pemula, setelah itu pebisnis modal besar bisa memonopoli perdagangan.
Bukan cuma pebisnis pemula yang dirugikan, konsumen juga mungkin dirugikan karena supaya mendapat harga termurah, pelaku bisnis online terpaksa menurunkan kualitas produknya.
Cara Berbisnis Online Bagi Pemula
Jangan sampai, deh! Karena itu, kami merangkum strategi bisnis online dari Investree. Sehingga kita punya beberapa strategi yang bisa Anda terapkan sebagai pelaku bisnis online untuk bisa tetap bersaing tanpa mengorbankan kualitas produk Anda di tengah situasi perang harga yang sengit.
Apa saja strateginya? Yuk, simak di bawah ini!
Berikut 6 Strategi Berbisnis Online Bagi Pemula di Masa Pandemi:
Lakukan segmentasi konsumen
Sebelum Anda panik dengan harga kompetitor yang lebih murah, coba Anda tinjau kembali segmentasi konsumen Anda. Apakah pesaing benar-benar memiliki target konsumen yang sama dengan Anda?
Sebab, terkadang setiap brand atau bahkan setiap produk dalam satu brand bisa ditujukan ke target konsumen dengan klasifikasi yang berbeda.
Sebagai contoh, produk A untuk target konsumen klasifikasi A menggunakan bahan baku premium, isi lebih banyak, atau menggunakan kemasan eksklusif.
Sedangkan, produk B untuk target konsumen klasifikasi B memakai bahan baku yang lebih murah dengan kemasan standar. Fokus membedakan produk berdasarkan segmentasi konsumen yang berbeda bisa menjadi strategi untuk brand Anda lebih kebal terhadap tekanan harga yang kompetitif.
Nanti Anda tinggal menyesuaikan. Anda hanya perlu menurunkan harga produk yang memiliki segmentasi konsumen sama dengan kompetitor yang menjual harga lebih murah.
Tips dari kami, USA sudah mengalami biffurfication. Pangsa Pasar di Amerika yang ada tiga, kelas bawah, menengah dan atas kini terpecah.
Pasarnya sekarang menjadi pasar kelas bawah dan kelas atas saja. Sektor kelas menengah tidak mengalami pertumbuhan sama sekali dalam 3 tahun terakhir. Informasi ini dapat menjadi pertimbangan anda karena cepat atau lambat akan berdampak ke Indonesia.
Buat harga paket (bundling) yang menarik
Strategi ini juga bisa Anda terapkan untuk bisa tetap bersaing. Sebagai contoh, Anda menjual produk makanan seperti donat.
Lalu, dikatakan ada brand terkenal seperti J.CO juga sedang mengkompensasi kerugian saat pandemi dengan menawarkan harga produk lebih murah. Bahkan, misal harga yang J.CO tawarkan sama dengan harga produk donat yang Anda jual, bisa saja membuat konsumen beralih.
Sebagai solusi, Anda bisa menawarkan harga paket. Buat paket dengan produk yang kurang laku di toko Anda.
Misal, dengan harga yang sama, dalam satu paket konsumen bisa mendapatkan 1 lusin donat + 2 croissant + 2 thai tea + ide lain yang mungkin Anda miliki. Hal ini akan mengaburkan persepsi konsumen karena ada produk lain yang ditambahkan secara gratis.
Pilih Produk dengan Pesaing Sedikit
Semakin banyak pesaing dalam satu lokasi, semakin besar peluang untuk terjadi perang harga di sana. Itu membuat upaya Anda untuk bisa menang menjadi lebih berat. Lakukan cara aman dengan berjualan di lokasi yang belum banyak menjual produk seperti yang Anda jual.
Misal dengan membuka cabang di lokasi potensial lainnya. Atau, jika Anda berjualan online, Anda bisa coba membuka toko online sendiri di luar marketplace dengan menggunakan website toko online.
Ini juga akan membuat produk yang Anda jual menjadi lebih eksklusif dan Anda memiliki peluang untuk mendapatkan tambahan konsumen lain di luar marketplace.
Tidak lupa untuk terus melakukan inovasi produk agar konsumen tidak merasa bosan. Misal dengan membuat packaging yang lebih menarik, menambah varian baru, sampai memberi sentuhan kreativitas lain dari cara Anda melakukan promosi.
Kembangkan sumber pendapatan tambahan
Masa pandemi membuat para pemilik bisnis harus memutar otak lebih keras agar bisa bertahan. Menciptakan sumber pendapatan tambahan bisa menjadi jalan keluar di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif.
Misal, Anda menjual produk konveksi – Anda bisa memproduksi masker kain yang banyak dibutuhkan saat ini. Jual satu paket dengan produk yang sudah ada sebelumnya.
Bila Anda memproduksi parfum, sabun mandi, atau lotion, bisa tambahkan produk baru seperti hand sanitizer dengan aroma parfum atau produk hand wash/hand lotion yang mampu membunuh kuman tapi tetap melembabkan agar dapat menarik minat konsumen.
Meski pandemi memberi dampak merugikan, tapi di sisi lain memberi Anda peluang untuk bisa menciptakan pendapatan lain dan membantu Anda tetap bisa bersaing dengan para kompetitor.
Menjaga loyalitas konsumen
Loyalitas konsumen ini sangat bermanfaat jika anda berbisnis melalui instagram. Mengapa?
Karena pelanggan instagram lebih bersifat ke segmented, bukan generalisasi. Mereka mem-follow akun yang terpercaya dan berlangganan di sana.
Berbeda dengan e-commerce yang tinggal search keyword, lihat ulasan, kemudian beli. Pelanggan e-commerce tidak terlalu peduli dengan toko penjual. Ini adalah salah satu Strategi bisnis online di Instagram.
Biaya untuk mempertahankan pelanggan akan lebih murah ketimbang biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan konsumen baru. Itu mengapa, Anda harus mempertimbangkan hal ini. Pikirkan bagaimana caranya untuk bisa menjaga loyalitas pelanggan karena punya peran penting dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Ketika Anda sudah memiliki pelanggan setia, saat kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih murah, tentu pelanggan Anda tidak akan berpaling.
Targetkan pelanggan Anda sendiri dengan menciptakan produk yang mereka inginkan agar mereka tetap bertahan menyukai brand Anda.
Sehingga Anda tidak perlu terlibat terlalu jauh dalam situasi perang harga. Manfaatkan media sosial semaksimal mungkin agar bisa tetap terhubung dengan para pelanggan. Interaksi dengan mereka harus dilakukan secara rutin karena impresi tersebutlah yang menjadi salah satu alasan mereka bertahan pada satu penyedia produk.
Jaga arus kas bisnis tetap lancar
Banyak Strategi bisnis online di Instagram. Salah satunya menyarankan kita untuk beriklan di akun-akun yang strategis. Bukan Iklan yang mahal. Pertimbangkan ini agar kas anda gak jeblok hanya untuk promosi.
Bukan hanya promosi yang perlu gencar Anda lakukan. Kondisi keuangan bisnis pun harus Anda stabilkan. Saat arus kas bisnis mandek, kegiatan promosi dan bahkan produksi bisa saja terhenti.
Jika tidak hati-hati, arus kas bisnis yang tidak sehat bisa membawa krisis bagi keberlangsungan bisnis Anda. Jadi, saat menghitung secara cermat proyeksi keluar masuknya kas di bisnis Anda.
Pastikan Anda memiliki sumber pemasukan kas yang dapat menutupi pengeluaran kas bisnis Anda.
Baca juga Tulisan Kami mengenai potensi Bisnis yang masih belum banyak pelakunya di sini